Sabtu, 07 April 2012

langkah-langkah budidaya jangkrik


Perkembangan budidaya jangkrik (Liogryllus Bimaculatus) di berbagai wilayah di Indonesia dewasa ini skalanya cukup besar, begitu juga dengan seminar-seminar tentang budidaya jangkrik yang banyak diadakan di berbagai kota. Budidaya jangkrik banyak dilakukan mengingat waktu yang dibutuhkan untuk produksi telur yang akan diperdagangkan hanya memerlukan waktu ± 2-4 minggu. Sedangkan untuk produksi jangkrik untuk pakan ikan dan burung maupun untuk diambil tepungnya, hanya memerlukan 2- 3 bulan. Jangkrik betina mempunyai siklus hidup ± 3 bulan, sedangkan jantan kurang dari 3 bulan. Dalam siklus hidupnya jangkrik betina mampu memproduksi lebih dari 500 butir telur.
Usaha budidaya jangkrik memang bisa menjadi peluang bisnis yang sangat menguntungkan, baik sebagai usaha sampingan maupun usaha berskala besar. Apalagi setelah ditemukan adanya kandungan zat-zat penting yang sangat bermanfaat. Tidak hanya sebagai pakan burung kicauan dan ikan, tetapi juga sebagai bahan baku industri. Di samping itu, beternak jangkrik bukanlah sesuatu yang sulit dilakukan. Semua orang bisa dengan mudah belajar beternak jangkrik.

Penyebaran jangkrik sendiri di berbagai wilayah Indonesia cukup merata, namun untuk kota-kota besar yang konsumennya para penggemar burung dan ikan, pada awalnya sangat tergantung pada jangkrik yang berasal dari alam, namun lama kelamaan jangkrik yang ada di alam pun saat ini semakin berkurang. Sehingga budidaya jangkrik bisa dikembangkan sebagai peluang usaha yang cukup bagus dalam sebuah skala industri.

Beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan dalam pemilihan lokasi pembudidayaan, antara lain:

1. Lokasi yang digunakan sebagai tempat budidaya jangkrik harus tenang, teduh dan mendapat
sirkulasi udara yang baik.
2. Lokasi tersebut juga jauh dari sumber-sumber kebisingan seperti pasar, jalan raya dan lain sebagainya.
3. Tidak mendapat sinar matahari secara langsung atau berlebihan.

Budidaya jangkrik merupakan alternative usaha yang cukup mudah dan menguntungkan jika dikerjakan dengan serius. Selain ramah lingkungan, dari segi permodalan juga relatif terjangkau. Selain itu, masa pemeliharaannya juga relatif singkat. Jangkrik umur 35 hari sudah bisa dipanen. Dengan fakta tersebut, maka dibutuhkan beberapa persiapan yang matang dan serius untuk memulainya.Langkah-langkah yang dilaksanakan, berupa:

1. Penyiapan Sarana dan Peralatan

Dalam hal ini pembuatan sarana berupa kandang harus dilakukan pertama kali. Kandang untuk jangkrik menurut hasil pemantauan dilapangan dan pengalaman peternak biasanya berbentuk persegi panjang dengan ketinggian 30-50 cm, lebar 60-100 cm sedangkan panjangnya 120-200 cm.

Kandang dapat dibuat dari kayu dengan rangka kaso, namun untuk mengirit biaya, maka dinding kandang dapat dibuat dari triplek. Kandang biasanya dibuat bersusun, dan kandang paling bawah mempunyai minimal empat kaki penyangga. Untuk menghindari gangguan binatang seperti semut, tikus, cecak dan serangga lainnya, maka keempat kaki kandang dialasi mangkuk yang berisi air, minyak tanah atau juga vaseline (gemuk) yang dilumurkan ditiap kaki penyangga.

2. Peyiapan Bibit dari indukan

Bibit yang diperlukan untuk dibesarkan haruslah yang sehat,tidak sakit, tidak cacat (sungut atau kaki patah) dan umurnya sekitar 10-20 hari. Sementara Calon induk jangkrik yang baik adalah jangkrik-jangkrik yang berasal dari tangkapan alam bebas, karena biasanya memiliki ketahanan tubuh yang lebih baik. Kalaupun induk betina tidak dapat dari hasil tangkapan alam bebas, maka induk dapat dibeli dari peternakan. Sedangkan induk jantan diusahakan dari alam bebas, karena lebih agresif.

3. Pemeliharaan

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemeliharaan antara lain:

* Sanitasi dan Tindakan Preventif
* Pengontrolan Penyakit
* Perawatan Ternak
* Pemberian Pakan
* Pemeliharaan Kandang

prospek budidaya jangkrik


1. SEJARAH SINGKAT
Dewasa ini pada masa krisis ekonomi di Indonesia, budidaya jangkrik (Liogryllus Bimaculatus) sangat gencar, begitu juga dengan seminar-seminar yang diadakan dibanyak kota. Kegiatan ini banyak dilakukan mengingat waktu yang dibutuhkan untuk produksi telur yang akan diperdagangkan hanya memerlukan waktu ± 2-4 minggu.
Sedangkan untuk produksi jangkrik untuk pakan ikan dan burung maupun untuk diambil tepungnya, hanya memerlukan 2-3 bulan. Jangkrik betina mempunyai siklus hidup ± 3 bulan, sedangkan jantan kurang dari 3 bulan. Dalam siklus hidupnya jangkrik betina mampu memproduksi lebih dari 500 butir telur.
Penyebaran jangkrik di Indonesia adalah merata, namun untuk kota-kota besar yang banyak penggemar burung dan ikan, pada awalnya sangat tergantung untuk mengkonsumsi jangkrik yang berasal dari alam, lama kelamaan dengan berkurangnya jangkrik yang ditangkap dari alam maka mulailah dicoba untuk membudidayakan jangkrik alam dengan diternakkan secara intensif dan usaha ini banyak dilakukan dikota-kota dipulau jawa.
2. SENTRA PERIKANAN
Telah diutarakan didepan bahwa untuk sementara ini, sentra peternakan jangkrik adalah dikota-kota besar dipulau jawa karena kebutuhan dari jangkrik sangat banyak. Sedangkan diluar pulau jawa sementara ini masih banyak didapatkan dari alam, sehingga belum banyak peternakan-peternakan jangkrik.
3. JENIS
Ada lebih dari 100 jenis jangkrik yang terdapat di Indonesia. Jenis yang banyak dibudidayakan pada saat ini adalah Gryllus Mitratus dan Gryllus testaclus, untuk pakan ikan dan burung. Kedua jenis ini dapat dibedakan dari bentuk tubuhnya, dimana Gryllus Mitratus wipositor-nya lebih pendek disamping itu Gryllus Mitratus mempunyai garis putih pada pinggir sayap punggung, serta penampilannya yang tenang.
4. MANFAAT
Jangkrik segar yang sudah diketahui baik untuk pakan burung berkicau seperti poksay, kacer dan hwambie serta untuk pakan ikan, baik juga untuk pertumbuhan udang dan lele dalam bentuk tepung.
5. PERSYARATAN LOKASI
  1. Lokasi budidaya harus tenang, teduh dan mendapat sirkulasi udara yang baik.
  2. Lokasi jauh dari sumber-sumber kebisingan seperti pasar, jalan raya dan lain sebagainya.
  3. Tidak terkena sinar matahari secara langsung atau berlebihan.
6. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
Menurut Farry, 1999, ternak jangkrik merupakan jenis usaha yang jika tidak direncanakan dengan matang, akan sangat merugikan usaha. Ada beberapa tahap yang perlu dilakukan dalam merencanakan usaha ternak jangkrik, yaitu penyusunan jadwal kegiatan, menentukan struktur organisasi, menentukan spesifikasi pekerjaan, menetapkan fasilitas fisik, merencanakan metoda pendekatan pasar, menyiapkan anggaran, mencari sumber dana dan melaksanakan usaha ternak jangkrik.
  1. Penyiapan Sarana dan Peralatan

    Karena jangkrik biasa melakukan kegiatan diwaktu malam hari, maka kandang jangkrik jangan diletakkan dibawah sinar matahari, jadi letakkan ditempat yang teduh dan gelap. Sebaiknya dihindarkan dari lalu lalang orang lewat terlebih lagi untuk kandang peneluran. Untuk menjaga kondisi kandang yang mendekati habitatnya, maka dinding kandang diolesi dengan lumpur sawah dan diberikan daun-daun kering seperti daun pisang, daun timbul, daun sukun dan daun-daun lainnya untuk tempat persembunyian disamping untuk menghindari dari sifat kanibalisme dari jangkrik. Dinding atas kandang bagian dalam sebaiknya dilapisi lakban keliling agar jangkrik tidak merayap naik sampai keluar kandang. Disalah satu sisi dinding kandang dibuat lubang yang ditutup kasa untuk memberikan sirkulasi udara yang baik dan untuk menjaga kelembapan kandang. Untuk ukuran kotak pemeliharaan jangkrik, tidak ada ukuran yang baku. Yang penting sesuai dengan kebutuhan untuk jumlah populasi jangkrik tiap kandang.

    Menurut hasil pemantauan dilapangan dan pengalaman. peternak, bentuk kandang biasanya berbentuk persegi panjang dengan ketinggian 30-50 cm, lebar 60-100 cm sedangkan panjangnya 120-200 cm. Kotak (kandang) dapat dibuat dari kayu dengan rangka kaso, namun untuk mengirit biaya, maka dinding kandang dapat dibuat dari triplek. Kandang biasanya dibuat bersusun, dan kandang paling bawah mempunyai minimal empat kaki penyangga. Untuk menghindari gangguan binatang seperti semut, tikus, cecak dan serangga lainnya, maka keempat kaki kandang dialasi mangkuk yang berisi air, minyak tanah atau juga vaseline (gemuk) yang dilumurkan ditiap kaki penyangga.
  2. Pembibitan
    1. 1) Pemilihan Bibit dan Calon Induk
      Bibit yang diperlukan untuk dibesarkan haruslah yang sehat, tidak sakit, tidak cacat (sungut atau kaki patah) dan umurnya sekitar 10-20 hari. Calon induk jangkrik yang baik adalah jangkrik-jangkrik yang berasal dari tangkapan alam bebas, karena biasanya memiliki ketahanan tubuh yang lebih baik. Kalaupun induk betina tidak dapat dari hasil tangkapan alam bebas, maka induk dapat dibeli dari peternakan. Sedangkan induk jantan diusahakan dari alam bebas, karena lebih agresif.
      Adapun ciri-ciri indukan, induk betina, dan induk jantan yang adalah sebagai berikut:
      1. Indukan:
        • sungutnya (antena) masih panjang dan lengkap.
        • kedua kaki belakangnya masih lengkap.
        • bisa melompat dengan tangkas, gesit dan kelihatan sehat.
        • badan dan bulu jangkrik berwarna hitam mengkilap.
        • pilihlah induk yang besar.
        • dangan memilih jangkrik yang mengeluarkan zat cair dari mulut dan duburnya apabila dipegang.
      2. Induk jantan:
        • selalu mengeluarkan suara mengerik.
        • permukaan sayap atau punggung kasar dan bergelombang.
        • tidak mempunyai ovipositor di ekor.
        • Induk betina:
        • tidak mengerik.
        • permukaan punggung atau sayap halus.
        • ada ovipositor dibawah ekor untuk mengeluarkan telur.
    2. Perawatan Bibit dan Calon IndukPerawatan jangkrik yang sudah dikeluarkan dari kotak penetasan berumur 10 hari harus benar-benar diperhatikan dan dikontrol makanannya, karena pertumbuhannya sangat pesat. Sehingga kalau makanannya kurang, maka anakan jangkrik akan menjadi kanibal memakan anakan yang lemah. Selain itu perlu juga dikontrol kelembapan udara serta binatang pengganggu, yaitu, semut, tikus, cicak, kecoa dan laba-laba. Untuk mengurangi sifat kanibal dari jangkrik, maka makanan jangan sampai kurang. Makanan yang biasa diberikan antara lain ubi, singkong, sayuran dan dedaunan serta diberikan bergantian setiap hari.
    3. Sistem Pemuliabiakan
      Sampai saat ini pembiakan Jangkrik yang dikenal adalah dengan mengawinkan induk jantan dan induk betina, sedangkan untuk bertelur ada yang alami dan ada juga dengan cara caesar. Namun risiko dengan cara caesar induk betinanya besar kemungkinannya mati dan telur yang diperoleh tidak merata tuanya sehingga daya tetasnya rendah.
    4. Reproduksi dan Perkawinan
      Induk dapat memproduksi telur yang daya tetasnya tinggi ± 80-90 % apabila diberikan makanan yang bergizi tinggi. Setiap peternak mempunyai ramuan-ramuan yang khusus diberikan pada induk jangkrik antara lain: bekatul jagung, ketan item, tepung ikan, kuning telur bebek, kalk dan kadang-kadang ditambah dengan vitamin.
      Disamping itu suasana kandang harus mirip dengan habitat alam bebas, dinding kandang diolesi tanah liat, semen putih dan lem kayu, dan diberi daun-daunan kering seperti daun pisang, daun jati, daun tebu dan serutan kayu.
      Jangkrik biasanya meletakkan telurnya dipasir atau tanah. Jadi didalam kandang khusus peneluran disiapkan media pasir yang dimasukkan dipiring kecil. Perbandingan antara betina dan jantan 10 : 2, agar didapat telur yang daya tetasnya tinggi. Apabila jangkrik sudah selesai bertelur sekitar 5 hari, maka telur dipisahkan dari induknya agar tidak dimakan induknya kemudian kandang bagiab dalam disemprot dengan larutan antibiotik (cotrymoxale).Selain peneluran secara alami, dapat juga dilakukan peneluran secara caesar. Akan tetapi kekurangannya ialah telur tidak merata matangnya (daya tetas).
    5. Proses kelahiran
justify;">Sebelum penetasan telur sebaiknya terlebih dahulu disiapkan kandang yang permukaan dalam kandang dilapisi dengan pasir, sekam atau handuk yang lembut. Dalam satu kandang cukup dimasukkan 1-2 sendok teh telur dimana satu sendok teh telur diperkirakan berkisar antara 1.500-2.000 butir telur. Selama proses ini berlangsung warna telur akan berubah warna dari bening sampai kelihatan keruh. Kelembaban telur harus dijaga dengan menyemprot telur setiap hari dan telur harus dibulak-balik agar jangan sampai berjamur. Telur akan menetas merata sekitar 4-6 hari.
  • Pemeliharaan
    1. Sanitasi dan Tindakan PreventifSeperti telah dijelaskan diatas bahwa dalam pengelolaan peternakan jangkrik ini sanitasi merupakan masalah yang sangat penting. Untuk menghindari adanya zat-zat atau racun yang terdapat pada bahan kandang, maka sebelum jangkrik dimasukkan kedalam kandang, ada baiknya kandang dibersihkan terlebih dahulu dan diolesi lumpur sawah. Untuk mencegah gangguan hama, maka kandang diberi kaki dan setiap kaki masing-masing dimasukkan kedalam kaleng yang berisi air.
    2. Pengontrolan PenyakitUntuk pembesaran jangkrikn dipilih jangkrik yang sehat dan dipisahkan dari yang sakit. Pakan ternak harus dijaga agar jangan sampai ada yang berjamur karena dapat menjadi sarang penyakit. Kandang dijaga agar tetap lembab tetapi tidak basah, karena kandang yang basah juga dapat menyebabkan timbulnya penyakit.
    3. Perawatan TernakPerawatan jangkrik disamping kondisi kandang yang harus diusahakan sama dengan habitat aslinya, yaitu lembab dan gelap, maka yang tidak kalah pentingnya adalah gizi yang cukup agar tidak saling makan (kanibal).
    4. Pemberian PakanAnakan umur 1-10 hari diberikan Voor (makanan ayam) yang dibuat darikacang kedelai, beras merah dan jagung kering yang dihaluskan. Setelah vase ini, anakan dapat mulai diberi pakan sayur-sayuran disamping jagung muda dan gambas. Sedangkan untuk jangkrik yang sedang dijodohkan, diberi pakan antara lain : sawi, wortel, jagung muda, kacang tanah, daun singkong serta ketimun karena kandungan airnya tinggi. Bahkan ada juga yang menambah pakan untuk ternak yang dijodohkan anatar lain : bekatul jagung, tepung ikan, ketan hitam, kuning telur bebek, kalk dan beberapa vitamin yang dihaluskan dan dicampur menjadi satu.
    5. Pemeliharaan KandangAir dalam kaleng yang terdapat dikaki kandang, diganti setiap 2 hari sekali dan kelembapan kandang harus diperhatikan serta diusahakan agar bahaya jangan sampai masuk kedalam kandang.
  • 7. HAMA DAN PENYAKIT
    1. Penyakit, Hama dan PenyebabnyaSampai sekarang belum ditemukan penyakit yang serius menyerang jangkrik. Biasanya penyakit itu timbul karena jamur yang menempel di daun. Sedangkan hama yang sering mengganggu jangkrik adalah semut atau serangga kecil, tikus, cicak, katak dan ular.
    2. Pencegahan Serangan Hama dan PenyakitUntuk menghindari infeksi oleh jamur, maka makanan dan daun tempat berlindung yang tercemar jamur harus dibuang. Hama pengganggu jangkrik dapat diatasi dengan membuat dengan membuat kaleng yang berisi air, minyak tanah atau mengoleskan gemuk pada kaki kandang.
    3. Pemberian Vaksinasi dan ObatUntuk saat ini karena hama dan penyakit dapat diatasi secara prefentif, maka penyakit jangkrik dapat ditekan seminimum mungkin. Jadi pemberian obat dan vaksinasi tidak diperlukan.
    8. PANEN
    1. Hasil UtamaPeternak jangkrik dapat memperoleh 2 (dua) hasil utama yang nilai ekonomisnya sama besar, yaitu: telur yang dapat dijual untuk peternak lainnya dan jangkrik dewasa untuk pakan burung dan ikan serta untuk tepung jangkrik.
    2. PenangkapanTelur yang sudah diletakkan oleh induknya pada media pasir atau tanah, disaring dan ditempatkan pada media kain yang basah. Untuk setiap lipatan kain basah dapat ditempatkan 1 sendok teh telur yang kemudian untuk diperjual belikan. Sedangkan untuk jangkrik dewasa umur 40-55 hari atau 55-70 hari dimana tubuhnya baru mulai tumbuh sayap, ditangkap dengan menggunakan tangan dan dimasukkan ketempat penampungan untuk dijual.
    9. PASCAPANEN …
    10. ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA
    1. Analisis Usaha Budidaya
      Perkiraan analisis budidaya telur jangkrik sebanyak 10 kotak untuk 1 periode pada tahun 1999 adalah sebagai berikut:
      1. Biaya Produksi
        1. Biaya Tidak Tetap
          • Indukan
            • Induk Jantan 1.000 ekor @ Rp.700,- -------Rp . 700.000,-
            • Induk Betina 5.000 ekor @ Rp. 500,- ------Rp. 2.500.000,-
          • Makanan dan Vitamin
            • Sayuran -------------------------------------Rp. 100.000,-
            • Konsentrat 10 kg @ Rp.5.000,- ------------Rp. 50.000,-
            • Vitamin 10 btl @ Rp. 5.000,- ---------------Rp. 50.000,-
            • Tenaga Kerja 60 HOK @ Rp. 10.000,- ----Rp. 600.000,-
        2. Biaya Tetap
          • Bunga modal Investasi 20 %/ th ------------------Rp. 118.916,67
          • Bunga biaya tidak tetap 20 %/ th -----------------Rp. 133.333,33
          • Penyusutan kotak --------------------------------Rp. 38.583,33
          • Penyusutan alat ----------------------------------Rp. 7.875,-
          • Pemeliharaan kotak + alat 5 %/ th ----------------Rp. 2.322,92
          • Sewa Lokasi -------------------------------------Rp. 250.000,-
          • Listrik --------------------------------------------Rp. 50.000,-
            Jumlah biaya produksi ----------------------------Rp. 4.601.031,25,-
      2. Pendapatan 830 sdm @ Rp. 10.000,- ----------------------Rp. 8.300.000,-
      3. Keuntungan -------------------------------------------------Rp. 3.698.968,75
      4. Parameter kelayakan usaha : B/C ratio = 1,8
        Berikut ini adalah analisis usaha pembesaran jangkrik sebanyak 100 kotak untuk 1 periode pada tahun 1999.
        1. Biaya Produksi
          1. Biaya Tidak Tetap
            • Telur 100 sdk @ Rp.10.000,- Rp. 1.000.000,-
            • Makanan dan Vitamin
              • Sayuran Rp. 300.000,-
              • Konsentrat50 kg @ Rp. 5.000,- Rp. 250.000,-
              • Vitamin50 btl @ Rp. 5.000,- Rp. 250.000,-
              • Tenaga Kerja300 HOK @ Rp.10.000,- Rp. 3.000.000,-
          2. Biaya Tetap
            • Bunga modal Investasi 20 %/ th Rp. 360.800,-
            • Bunga biaya tidak tetap 20 %/ th Rp. 240.000,-
            • Penyusutan kotak Rp. 455.625,-
            • Penyusutan alat + bahan Rp. 71.375,-
            • Pemeliharaan kotak 5 %/ th Rp. 52.700,-
            • Sewa Lokasi Rp. 375.000,-
            • Listrik Rp. 50.000,-
              Jumlah biaya produksi Rp. 6.404.700,-
        2. Penghasilan 830 sdm @ Rp. 10.000,- Rp.12.000.000,-
        3. Keuntungan Rp. 5.595.300,-
        4. Parameter kelayakan usaha : B/C ratio = 1,87
    2. Gambaran Peluang AgribisnisPenggunaan pestisida yang selama ini didapati pada lahan-lahan pertanian merupakan salah satu penyebab berkurangnya populasi jangkrik, demikian juga penangkapan jangkrik dialam yang dilakukan selama ini membuat penurunan drastis jumlah populasinya.
      Dengan alasan-alasan tersebut dan naiknya permintaan jangkrik, maka peternak tidak membiarkan begitu saja kesempatan untuk memperoleh keuntungan dengan membudidayakan jangkrik dengan intensif karena dengan waktu yang relatif singkat untuk memelihara jangkrik sudah mendapat keuntungan yang berlipat ganda.
      Dengan semakin banyaknya peternak-peternak jangkrik ini, permintaan untuk telur jangkrik semakin besar juga, jadi banyak peternak yang hanya memproduksi telur jangkrik karena resikonya lebih kecil dan lebih cepat lagi mendapatkan laba untuk sekitar 25-30 hari, dibandingkan proses pembesaran sampai dengan 3 bulan.
    11. DAFTAR PUSTAKA
    1. Anonim, Bisnis Telur Jangkrik, Info Peluang No. 33, Edisi 1 Juli 1999
    2. ----------, Beternak Jangkrik Ala Samin, Info Agribisnis Trubus No.354, Edisi Mei 1999
    3. ----------, Jangkrik Peliha Untuk Tangkar, Info Agribisnis Trubus No. 355, Edisi Juni - 1999.
    4. ----------, Langkah Demi Langkah Beternak Jangkrik Produktif, Info Agribisnis Trubus-No. 356, Edisi Juli 1999.
    5. Adihendro, Rahasia Beternak Jangkrik, Ardy Agency, Jakarta, 1999.
    6. Arnett, Russ H., Jr. and Richard L. Jacques., Jr, Guide To Insects ( New York : Simon - and Schuster Inc., 1981)
    7. Borror, Donald J., Charles A. Triplehorn, Norman F. Johnson, Pengenalan Pelajaran -
    8. Serangga, Edisi 6, terjemahan Soetiyono Partosoedjono ( Yagyakarta; Universitas-Gajah Mada Press, 1992 ).
    9. Paimin B. Farry dan Pudjastuti L.E, Sukses Beternak Jangkrik, Penebar Swadaya, Jakarta, 1999.
    12. KONTAK HUBUNGAN
    1. Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan – BAPPENAS Jl.Sunda Kelapa No. 7 Jakarta, Tel. 021 390 9829 , Fax. 021 390 9829
    2. Kantor Menteri Negara Riset dan Teknologi, Deputi Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Iptek, Gedung II BPPT Lantai 6, Jl. M.H.Thamrin No. 8, Jakarta 10340, Indonesia, Tel. +62 21 316 9166~69, Fax. +62 21 310 1952, Situs Web: http://www.ristek.go.id
    Sumber : Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan, Bappenas

    budidaya jangkrik

    Sembari menanti hujan kembali turun, petani bisa memanfaatkan waktu luang musim kemaraunya untuk membudidayakan jangkrik. Budi daya jangkrik yang dikembangkan Asosiasi Jangkrik Indonesia atau Astrik Indonesia bekerja sama dengan IPB mudah dan sederhana. Modal awalnya Rp 1,4 juta untuk membuat kandang dan telur jangkrik. Dalam waktu 35 hari jangkrik sudah bisa dipanen dan memberikan keuntungan Rp 900.000.

    Jenis jangkrik yang dibudidayakan adalah jangkrik kalung. Jangkrik kalung mengandung protein, asam amino (sistein untuk antioksidan), asam lemak (omega 3 dan omega 6), hormon (progesteron, estrogen, testosteron) dan kolagen dibanding jenis lainnya. Karenanya, jangkrik kalung banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku industri farmasi, obat, kosmetik, atau pakan burung dan bahkan makanan manusia.

    Berikut ini langkah-langkah budi daya jangrik yang dikembangkan Astrik Indonesia dan IPB.

    Membuat kandang

    1. Kandang terbuat dari kayu tripleks atau kardus bekas berukuran 100cm x 60cm x 30cm bisa menampung 4.000 ekor jangkrik. Dan kotak ini bisa digunakan 4-5 kali. Atap kandang dilapisi koran atau daun kelapa/daun pisang/daun jati/daun tebu/serabut kelapa.

    2. Bahan yang dibutuhkan:

    -lakban licin coklat 4 buah

    -lem kertas putih 4 buah

    -serbuk gergaji 2 plastik

    -lis kayu/bambu 40+40

    3. Pendukung pertumbuhan atau rumah jangkrik adalah tempat merambat dan nangkring jangkrik berupa empat lengkungan baik besar dan delapan lenkungan kecil yang dibentuk seperti kerangka besi sebuah payung.
    Penetasan telur

    1. Telur jangkrik dimasukkan ke dalam kain lembab. Telur akan menetas 2-3 hari kemudian. Setiap 400 gram telur akan menghasilkan 80 kg jangkrik umur 35 hari (1 kg jangkrik kurang lebih 1.000 ekor).

    2. Bahan yang dibutuhkan:

    -Kain tetas 2 buah/dus atau per kandang

    -Nampan 2 buah/dus atau per kandang

    -Pasir

    -Sprayer

    -Kertas koran bekas

    -Paket telur jangkrik yang berisi telur 400 gram/paket

    3. Cara menetaskan:

    -Taruh 20 gram telur (1-2 sendok/dus atau per kandang)

    -Telur diangin-anginkan terlebih dahulu sekitar 1/2 jam

    -Cuci pasir dengan air panas dan letakkan di atas nampan

    -Nampan diisi pasir (lembab)

    -Siapkan kain tetas dan lembabkan dengan percikan air

    -Taruh kain tetas di atas nampan

    -Taburkan telur merata di kain tetas

    -Tutup telur dengan melipat kain tetas

    -Tutup kain tetas dengan kertas koran lembab

    -Jaga kelembaban kain tetas (disemprot tiap hari)

    Pemeliharaan dan pembesaran

    1. Pada proses pembesaran, jangkrik diberi pakan yang cukup baik yaitu pakan pelet buatan Astrik dan sayuran (wortel, gambas, daun katuk, daun pepaya, sawi, dan lainnya).

    2. Pemberian sayuran mengikuti ketentuan berikut masa pertumbuhan hari ke-1 sampai ke-10 sebanyak 2 kali/hari, hari ke-11 sampai ke-30 (1 kali/2 hari) dan masa pertumbuhan lebih dari 30 hari tidak diberi pakan sayur.

    3. Tahapan pemberian pakan sayuran:

    -Cuci dan tiriskan sayuran

    -Iris tipis sayuran yang sudah tiris

    -Angin-anginkan sekitar lima menit

    -Pakai alas lebih baik ketika menganginkan

    -Buang sisa sayuran yang tidak dimakan sebelum diganti sebaiknya sore hari

    4. Sedangkan untuk minuman diberikan dalam pasir basah

    Bahan pakan dan minum

    1. Pakan

    -Dibutuhkan 6 kg pakan per dus/kandang sampai panen

    -Berikan sesuai kebutuhan

    -Pakan hendaknya habis tiap hari

    -Pemberian pakan dua kali sehari

    -Pakan diletakkan di tengah kotak

    -Pakai alas lebih baik

    -Di atap rumah jangkrik (semprot terlebih dahulu)

    -Pakan buatan Astrik diletakkan tipis merata (tidak menggunung)

    2. Minum

    Masa Pertumbuhan 1-10 hari minuman diberikan di:

    -Spon/busa dibasahi dalam wadah/nampan beralas pasir atau kain di tengah kotak

    -Semprot atap rumah jangkrik

    -Kontrol pakan dua kali sehari

    Masa Pertumbuhan lebih dari 10 hari minuman diberikan di:

    -Nampan penetasan yang diisi kerikil dan air

    -Tambah air kalau kurang

    Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam budi daya jangkrik kalung:

    1. Jangkrik tumbuh kerdil karena bibitnya buruk atau suhu kandang lebih dari 30 derajat C

    2. Kanibalisme atau saling memakan antarjangkrik disebabkan kurang makanan/sayur, kurang minum, atau kurang rumah/persembunyian

    3. Jangkrik mencret diakibatkan makanan tak teratur dan suhu yang kurang baik.

    4. Hati-hati terhadap perangkap yang menyebabkan jangkrik meloloskan diri dan tidak nyaman seperti lakban terbuka, ada lubang lakban, air tergenang, lubang pinggir dinding, dan lubang kecil untuk kabur

    5. Penting membersihkan kandang sebelum digunakan

    kembali dengan kuas/sikat gigi bekas, semprot dengan larutan sirih atau desinfektan, lalu jemur di sinar matahari langsung selama dua hari

    Tahap panen dan pemasaran

    Jangkrik bisa dipanen pada umur 35 hari yaitu ketika sudah bersayap. Panenan jangkrik (yang sehat, tidak ada luka atau anggota badan lepas) bisa diantar sendiri ke Bagian Pemasaran Astrik Indonesia. Di Bogor bisa diantar ke Padepokan Jangkrik Gedung AP4, Kampus IPB Darmaga. No telpon yang bisa dihubungi 021-381215, 085217306479, 0811119407, 0811117836.

    Tinjauan ekonomi

    Dengan modal awal Rp 1,4 juta, petani bisa memulai usaha beternak jangkrik. Modal awal tersebut digunakan untuk kandang, telur, pakan, dan biaya persiapan lainnya (Belum termasuk biaya pengangkutan dan pendampingan):

    -Kotak (20 buah) Rp 200.000

    -Telur 400 gr Rp 240.000

    -Pakan 120 kg Rp 900.000

    -Beban oven Rp 50.000

    -Biaya administrasi Rp 10.000

    -Total Rp 1.400.000

    Penghitungan keuntungan per 80 kg jangkrik hasil panenan yang dijual Rp 30.000 per kilogram:

    -Penjualan 80 kg jangkrik Rp 2.400.000

    -Modal Rp 1.400.000

    -Biaya pengangkutan satu paket Rp 100.000

    -Keuntungan Rp 900.000

    cara ternak jangkrik


    Budidaya burung saat ini memang sedang marak, maka permintaan jangkrik sebagai salah satu makanan burung juga meningkat. Dengan itu maka prospek budidaya jangkriksemakin cerah dengan tingginya permintaan akan permintaan jangkrik di pasaran, karena banyak daerah yang kekurangan akan pasokan jangkrik sebagai pakan ternak burung. Disini saya akn memberikan sedikit tentang cara ternak jangkrik, semoga bermanfaat.


    Tahap awal dalam budidaya jangkrik adalah persiapan kandang. Kandang yang baik adalah kandang yang :



    1. Jangkrik terhindar dari pemangsa 
    2. Mudah untuk mengontrol keadaan dan pertumbuhan jangkrik setiap waktu.
    3. Menjadikan Kandang yang nyaman untuk jangkrik,
    4. Pastikan sirkulasi udaranya bagus, 
    5. Memudahkan pada saat pemanenan.
    6. Jangan terkena sinar matahari langsung.

    Sekarang kita memasuki Pembuatan , bahan dan bentuk kandang jangkrikyang saya buat sekarang :

    Bahan-Bahan Pembuatan kandang Jangkrik :
    1. Triplek
    2. Paku Kecil
    3. Kayu Kaso Kecil / kayu reng
    4. Lem Kayu
    5. Lakban Coklat yang besar ( ukuran 44 mm )
    6. jangan lupa sediakan gunting, gergaji dll

    Proses pembuatan Kandang jangkrik:

    • Bentuk menjadi persegi panjang dengan ukuran : Panjang = 50 Cm, Lebar = 60 CmTinggi = 120 Cm
    • Beri Lem kayu pada setiap sudut untuk menutupi celah , perlu diketahui pada saat menetas jangkrik berukuran sangat kecil.
    • Beri pinggiran atas bagian dalam dengan Lakban Coklat ... fungsinya agar jangkrik tidak bisa merayap terus ke atas.
    • Jangan Lupa untuk Kandang Kaki dari kandang jangkrik beri jarang Min 20 Cm dan beri mangkuk yang diisi air dan garam, untuk menghindari semut , alternatif lain silahkan beri Lem tikus.

    Lokasi peternakan sebaiknya :
    1. Usahakan lokasi budidaya harus tenang, teduh dan mendapat sirkulasi udara yang baik.
    2. Lokasi jauh dari sumber-sumber kebisingan seperti pasar, jalan raya dan lain sebagainya.
    3. Tidak terkena sinar matahari secara langsung atau berlebihan
    4. Hindari Hama pemangsa jangkrik seperti : semut, cecak, laba-laba, ayam, kucing, kadal dll. 
    5. Usahakan Lokasi mudah untuk dimonitor setiap hari perkandangnya 




    class="fullpost" style="display: inline;">
    Buatlah kotak penetasan dengan ukuran P * L * T = 50 cm * 30 cm * 20 cm. Kotak ini dapat menampung 1 (satu) sendok telur jangkrik ( berisi sekitar 2500-3000 butir ).
    A. Dengan Media Kain.

    Potong kain dengan Ukuran Sekitar 25 cm * 25 cm, sementara alat yang digunakan berupa wadah plastik untuk meletakkan kain serta semprotan air berukuran kecil.
    adapun cara penetasannya adalah sebagai berikut :
    1. Masukkan satu sendok telur pada bagian tengah kain lalu atur permukaannya agar meratata.
    2. Lipat semua sisi kain kebagian tengah secara bergantian mulai dari sisi kanan, kiri, atas dan bawah. jangan menekan kain yang dilipat, biarkan agak longgar sebagai jalan keluar untuk anak jangkrik yang menetas nantinya.
    3. Masukkan kain berisi telur ke dalam wadah plastik, lalu letakkan wah plastik tersebut kedalam Kotak/kandang.
    4. Selama telur belum ada yang menetas lakukan penyemprotan air secara rutin setiap hari agar kain tetap lembab.
    5. Telur aka menetas sekitar 3-6 hari, tergantung usia si telur
    6. Sebelum telur menetas biasanya telur akan berubah warna menjadi kuning kehitaman. untuk memastikan perkembangan dan keadaan telur, kain diperiksa setiap hari sebelum disemprot dengan air.
    7. Kain ditutup kembali setelah pemeriksaan.

    B. Dengan Media Pasir.

    Penetasan dengan media pasir menggunakan pasir halus dan bersih yang telah diayak. Jemur / Sangrai agar kuman penyakit lainnya mati sehingga media pasir tersebut menjadi steril. Masukkan pasir halus tadi kedalam Nampan ukuran 15 cm * 20 cm atau dapat disesuaikan dengan ukuran kotak. Alat lainnya adalah semprotan air ( Spray ).
    Adapun teknik penetasan dengan cara ini adalah :
    1. Taburkan pasir secara merata dalam nampan dengan ketebalan 1-2 cm.
    2. Taburkan telur jangkrik secara merata diatas pasir, lalu tutup kembali dengan pasir dengan lapisan harus setipis mungkin, asal telur tidak tampak dari permukaan.
    3. Masukkan Nampan plastik kedalam kotak / Kandang yang telah dibuat.
    4. Semprotkan air setiap hari, dan pastikan agar medianya tetao lembab.

    Bayi jangkrik yang baru menetas dapat dipelihara dalam kotak penetasan hingga umur 10 hari. Jangkrik kecil ini sangat rawan dengan kondisi lingkungan yang ada, sehingga perawatannya harus intensif. Jika tidak maka populasinya akan cepat menyusut. ada beberapa hal yang harus dilakukan setelah telur jangkrik menetas :
    1. Menjaga Kelembaban ruangan.
    2. Memperhatikan Pakan Nimfa.
    3. Memberi penghangat.
    4. Memberikan Inisial / tanda
    5. Menjaga kebersihan lingkungan.

    Mengatasi telur jangkrik yang baru menetas.


    Ada 5 hal yang harus dipersiapkan terlebih dahulu :
    1. Yang paling baik adalah membuat kotak penetasan telur jangkrik, biasanya ukurannya lebih kecil dibandingkan dengan Kotak pembesarannya. Hal ini guna memudahkan pada saat pengontrolan nimfa jangkrik.
    2. Menjaga Kelembaban ruangan, pastikan ruangan tidak terlalu panas dan tidak terlalu lembab, untuk kelembaban biasanya dengan memberikan beberapa botol kecil yang diisi air dan ditutupi dengan kapas, biarkan kapas itu basah.
    3. Memperhatikan Pakan Nimfa, pastikan Nimfa ( jangkrik yang baru menetas ) mendapatkan pakan dengan syarat : sayuran yang sesuai dengan usia jangkrik , biasaanya untuk nimfa saya berikan ( Irisan -irisan Wortel, Pur Halus, dan tepung kacang hijau ) tinggal dikombinasikan bergantian .
    4. Memberi penghangat, untuk Daerah yang dingin pada malam hari biasanya diberikan lampu pijar 5 watt.
    5. Memberikan Inisial / tanda, hal ini penting untuk dapat mengetahui Usia Jangkrik sehingga dapat menyesuaikan kapan harus dipanen, pemberian pakan yang tepat sesuai dengan Usianya dan masih banyak lagi kegunaan yang lainnya
    6. Menjaga kebersihan lingkungan, pastikan pakan yang sudah lebih dari satu hari agar di angkat dan di buang dari kandang karena akan mengganggu pertumbuhan dan kesehatan si Jangkrik
    7. Hindari Predator, ada beberapa cara untuk menghindari predator/ pemangsa misalnya ditutup dengan triplek dan tengahnya di beri area untuk kawat nyamuk yang berguna untuk Ventilasi, disetiap kakinya diberi mangkuk yang diisi oli bekas, pastikan predator tidak dapat memangsa jangkrik.