Sabtu, 19 Mei 2012

BUDIDAYA IKAN BAWAL AIR TAWAR


1.PENDAHULUAN
Usaha pembesaran dilakukan dengan maksud untuk memperoleh ikan ukurankonsumsi atau ukuran yang disenangi oleh konsumen. Pembesaran ikan bawaldapat dilakukan di kolam tanah maupun kolam permanen, baik secaramonokultur maupun polikultur. Bawal air tawar saat ini banyak diminati sebagaiikan konsumsi dan cocok untuk dibudidayakan di Kabupaten Magelang.Ikan Bawal mempunyai beberapa keistimewaan antara lain :
•Pertumbuhannya cukup cepat
•Nafsu makan tinggi serta termasuk pemakan segalanya (OMNIVORA) yangcondong lebih banyak makan dedaunan
•Ketahanan yang tinggi terhadap kondisi limnologis yang kurang baik
•Disamping itu rasa dagingnya pun cukup enak, hampir menyerupai dagingikan Gurami
2.PERSIAPAN KOLAM
Kolam untuk pemeliharaan ikan bawal dipersiapkan seperti halnya ikan airtawar lainnya. Persiapan kolam ini dimaksudkan untuk menumbuhkan makananalami dalam jumlah yang cukup.


1.Mula-mula kolam dikeringkan sehingga tanah dasarnya benar-benar kering.Tujuan pengeringan tanah dasar antara lain :
•Membasmi ikan-ikan liar yang bersifat predator atau kompetitor (penyaingmakanan).
•Mengurangi senyawa-senyawa asam sulfida (H2S) dan senyawa beracun lainnya yang terbentuk selama kolam terendam.
•Memungkinkan terjadinya pertukaran udara (aerasi) dipelataran kolam,dalam proses ini gas-gas oksigen (02) mengisi celah-celah dan pori-poritanah.
2.Sambil menunggu tanah dasar kolam kering, pematang kolam diperbaiki dandiperkuat untuk menutup kebocoran-kebocoran yang ada.
3.Setelah dasar kolam benar-benar kering dasar kolam perlu dikapur dengankapur tohor maupun dolomit dengan dosis 25 kg per 100 meter persegi. Hal ini untuk meningkatkan pH tanah, juga dapat untuk membunuh hamamaupun patogen yang masih tahan terhadap proses pengeringan.
4.Kolam pembesaran tidak mutlak harus dipupuk. Ini dikarenakan makananikan bawal sebagian besar diperoleh dari makanan tambahan atau buatan.Tapi bila dipupuk dapat menggunakan pupuk kandang 25 - 50 kg/100 m2dan TSP 3 kg/100 m2. Pupuk kandang yang digunakan harus benar-benaryang sudah matang, agar tidak menjadi racun bagi ikan.
5.Setelah pekerjaan pemupukan selesai,
kolam diisi air setinggi 2-3 cm dandibiarkan selama 2-3 hari, kemudian air kolam ditambah sedidit demi sedikitsampai kedalaman awal 40-60 cm dan terus diatur sampai ketinggian 80-120cm tergantung kepadatan ikan. Jika warna air sudah hijau terang, baru benihikan ditebar (biasanya 7~10 hari setelah pemupukan).
3.PEMILIHAN DAN PENEBARAN BENIH.
1.Pemilihan benih.a.Pemilihan benih mutlak penting, karena hanya dengan benih yang baikikan akan hidup dan tumbuh dengan baik.b.Adapun ciri-ciri benih yang baik antara lain Sehat, Anggota tubuh lengkap,Aktif bergerak, Ukuran seragam, tidak cacat, Tidak membawa penyakit,jenis unggul.
2.Penebaran benihSebelum benih ditebar perlu diadaptasikan, dengan tujuan agar benih ikantidak dalam kondisi stress saat berada dalam kolam. Cara adaptasi : ikanyang masih terbungkus dalam plastik yang masih tertutup rapat dimasukankedalam kolam, biarkan sampai dinding plastik mengembun. Ini tandanya airkolam dan air dalam plastik sudah sama suhunya, setelah itu dibukaplastiknya dan air dalam kolam masukkan sedikit demi sedikit kedalamplastik tempat benih sampai benih terlihat dalam kondisi baik. Selanjutnyabenih ditebar/dilepaskan dalam kolam secara perlahan-lahan.
4.KUALITAS PAKAN DAN CARA PEMBERIAN
Kualitas dan kuantitas pakan sangat penting dalam budidaya ikan, karenahanya dengan pakan yang baik ikan dapat tumbuh dan berkembang sesuaidergan yang kita inginkan. Kualitas pakan yang baik adalah pakan yanqmempunyai gizi yang seimbang baik protein, karbohidrat maupun lemak sertavitamin dan mineral. Karena ikan bawal bersifat omnivora maka makanan yangdiberikan bisa berupa daun-daunan maupun berupa pelet. Pakan diberikan 3-5% berat badan (perkiraan jumlah total berat ikan yang dipelihara). Pemberianpakan dapat ditebar secara langsung.
5.PEMUNGUTAN HASIL
Pemungutan hasil usaha pembesaran dapat dilakukan setelah ikan bawaldipelihara 4-6 bulan, waktu tersebut ikan bawal telah mencapai ukuran kuranglebih 500 gram/ekor, dengan kepadatan 4 ekor/m2. Biasanya alat yangdigunakan berupa waring bemata lebar. Ikan bawal hasil pemanenan sebaiknyapenampungannya dilakukan ditempat yang luas (tidak sempit) dan keadaanairnya selalu mengalir.
6.SUMBER
Balai Informasi Penyuluh Pertanian Magelang, Departemen Pertanian, http://www.deptan.go.id, Maret 2001.
7.KONTAK HUBUNGAN
1.Balai Informasi Penyuluh Pertanian Magelang, Jln. Sendangsono, KM. 0,5Progowati Mungkid Magelang, 56511; Tel. (0293) 789455; Fax.(0293)789455; bipp@magelang.wasantara.net.id
2.Departemen Pertanian RI, Kantor Pusat Departemen Pertanian - JalanHarsono RM No. 3, Ragunan - Pasar Minggu, Jakarta 12550 - Indonesia.
Disadur oleh:Kemal Prihatman

CARA MEMELIHARA IKAN BAWAL

Bawal air tawar saat ini banyak diminati sebagai ikan konsumsi dan cocok untuk dibudidayakan. Usaha budidaya ternak ikan bawal pun sudah banyak di kembangkna di banyak daerah. dan usaha pembesaran untuk memperoleh ikan ukuran konsumsi atau ukuran yang disenangi oleh konsumen. Pembesaran ikan bawal dapat dilakukan di kolam tanah maupun kolam permanen, baik secara monokultur maupun polikultur. Ikan Bawal mempunyai beberapa keistimewaan antara lain : Ketahanan yang tinggi terhadap kondisi limnologis yang kurang baik. Disamping itu rasa dagingnya pun cukup enak, hampir menyerupai daging ikan Gurami.
Langkah Langkah yang dilakukan dalam Budidaya Ternak Ikan Bawal Air Tawar
• PERSIAPAN KOLAM
Kolam untuk pemeliharaan ikan bawal dipersiapkan seperti halnya ikan air tawar lainnya. Persiapan kolam ini dimaksudkan untuk menumbuhkan makanan alami dalam jumlah yang cukup. Setelah dasar kolam benar-benar kering dasar kolam perlu dikapur dengan kapur tohor maupun dolomit dengan dosis 25 kg per 100 meter persegi. Hal ini untuk meningkatkan pH tanah, juga dapat untuk membunuh hama maupun patogen yang masih tahan terhadap proses pengeringan. Kolam pembesaran tidak mutlak harus dipupuk. Ini dikarenakan makanan ikan bawal sebagian besar diperoleh dari makanan tambahan atau buatan. Tapi bila dipupuk dapat menggunakan pupuk kandang 25 – 50 kg/100 m2 dan TSP 3 kg/100 m2. Pupuk kandang yang digunakan harus benar-benar yang sudah matang, agar tidak menjadi racun bagi ikan. Setelah pekerjaan pemupukan selesai, kolam diisi air setinggi 2-3 cm dan dibiarkan selama 2-3 hari, kemudian air kolam ditambah sedikit demi sedikit
sampai kedalaman awal 40-60 cm dan terus diatur sampai ketinggian 80-120 cm tergantung kepadatan ikan. Jika warna air sudah hijau terang, baru benih ikan ditebar (biasanya 7~10 hari setelah pemupukan).
• PEMILIHAN DAN PENEBARAN BENIH.
Pemilihan benih. Pemilihan benih mutlak penting, karena hanya dengan benih yang baik ikan akan hidup dan tumbuh dengan baik. Penebaran benih Sebelum benih ditebar perlu diadaptasikan, dengan tujuan agar benih ikan tidak dalam kondisi stres saat berada dalam kolam. Cara adaptasi : ikan yang masih terbungkus dalam plastik yang masih tertutup rapat dimasukan kedalam kolam, biarkan sampai dinding plastik mengembun. Ini tandanya air kolam dan air dalam plastik sudah sama suhunya, setelah itu dibuka plastiknya dan air dalam kolam masukkan sedikit demi sedikit kedalam plastik tempat benih sampai benih terlihat dalam kondisi baik. Selanjutnya benih ditebar/dilepaskan dalam kolam secara perlahan-lahan.
• KUALITAS PAKAN DAN CARA PEMBERIAN
Kualitas dan kuantitas pakan sangat penting dalam budidaya ikan, karena hanya dengan pakan yang baik ikan dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan yang kita inginkan. Kualitas pakan yang baik adalah pakan yanq mempunyai gizi yang seimbang baik protein, karbohidrat maupun lemak serta vitamin dan mineral. Karena ikan bawal bersifat omnivora maka makanan yang diberikan bisa berupa daun-daunan maupun berupa pelet. Pakan diberikan 3-5 % berat badan (perkiraan jumlah total berat ikan yang dipelihara). Pemberian pakan dapat ditebar secara langsung.
• PEMUNGUTAN HASIL
Pemungutan hasil usaha pembesaran dapat dilakukan setelah ikan bawal dipelihara 4-6 bulan, waktu tersebut ikan bawal telah mencapai ukuran kurang lebih 500 gram/ekor, dengan kepadatan 4 ekor/m 2 . Biasanya alat yang digunakan berupa waring bemata lebar. Ikan bawal hasil pemanenan sebaiknya penampungannya dilakukan ditempat yang luas (tidak sempit) dan keadaan airnya selalu mengalir.

BUDIDAYA IKAN BAWAL

Bawal air tawar saat ini banyak diminati sebagai ikan konsumsi dan cocok untuk dibudidayakan. Usaha budidaya ternak ikan bawal pun sudah banyak di kembangkna di banyak daerah. dan usaha pembesaran untuk memperoleh ikan ukuran konsumsi atau ukuran yang disenangi oleh konsumen. Pembesaran ikan bawal dapat dilakukan di kolam tanah maupun kolam permanen, baik secara monokultur maupun polikultur. Ikan Bawal mempunyai beberapa keistimewaan antara lain : Ketahanan yang tinggi terhadap kondisi limnologis yang kurang baik. Disamping itu rasa dagingnya pun cukup enak, hampir menyerupai daging ikan Gurami. Secara finansial, usaha budidaya ikan bawal air tawar (Colossoma macropomum), cukup menggiurkan karena proses produksi dapat berlangsung cukup singkat, pemijahan (jual larva) sekitar 2 – 3 minggu, pembenihan (jual benih) sekitar 1 – 2 bulan dan pembesaran (jual ukuran konsumsi) sekitar 3 – 5 bulan. Secara ekologi, ikan ini dianggap sebagai “perusak” karena dapat menjadi predator bagi ikan lain dan mengancam kelestarian biodiversitas ikan asli perairan Indonesia. Apakah kita murni seorang pengusaha ikan (tengkulak atau bakul), penyelamat lingkungan (conservationist) ataukah pembudidayaan ikan (aquaculturist)???
Usaha pembesaran dilakukan dengan maksud untuk memperoleh ikan ukurankonsumsi atau ukuran yang disenangi oleh konsumen. Pembesaran ikan bawaldapat dilakukan di kolam tanah maupun kolam permanen, baik secaramonokultur maupun polikultur. Bawal air tawar saat ini banyak diminati sebagaiikan konsumsi dan cocok untuk dibudidayakan di Kabupaten Magelang.Ikan Bawal mempunyai beberapa keistimewaan antara lain :
•Pertumbuhannya cukup cepat
•Nafsu makan tinggi serta termasuk pemakan segalanya (OMNIVORA) yangcondong lebih banyak makan dedaunan
•Ketahanan yang tinggi terhadap kondisi limnologis yang kurang baik
•Disamping itu rasa dagingnya pun cukup enak, hampir menyerupai dagingikan Gurami
Jika ingin menggeluti bisnis budidaya ikan bawal air tawar ini pada dasarnya pembudidaya bisa memilih, apakah ingin budidaya benih, pembesaran, pemasaran, atau gabungan diantara pilihan tersebut. Pembesaran merupakan salah satu bagian budidaya ikan bawal air tawar yang sangat penting mempengaruhi nilai jual produk di pasaran. Secara teori khusus usaha pembesaran ikan bawal juga tergolong jenis ikan yang tidak ‘sulit’ untuk dibudidayakan. Tingkat kelangsungan hidup bawal air tawar cukup tinggi, sekitar 90%. Bahkan, ikan bawal ini mampu bertahan hidup dalam kolam yang tingkat kepadatannya tinggi. Makannya pun tidak rewel sebab hewan berjenis omnivora ini memiliki
nafsu makan yang sangat besar.
Budidaya ikan bawal air tawar relatif mudah dilakukan. Pemijahan dapat dilakukan secara induced-spawning: induk yang sudah matang gonad dirangsang dengan penyuntikan hormon kemudian dipijahkan secara alami. Tempat pemijahan cukup menggunakan kain hapa yang disimpan di dalam bak tembok ataupun di kolam. Telur yang dikeluarkan induk betina dan sudah dibuahi oleh sperma induk jantan dapat dipanen kemudian ditetaskan di dalam akuarium atau hapa penetasan. Larva hasil penetasan dapat bertahan dengan yolksack yang dibawanya sampai 4 – 5 hari setelah penetasan sebelum kemudian diberi pakan Artemia. Cukup dengan pemberian 2 – 3 kali per hari selama hanya 2 – 3 hari, larva sudah dapat dijual atau ditebar ke kolam. Pendederan dan pembesaran di kolam relatif tidak sulit dilakukan. Pertumbuhan ikan relatif cepat meskipun memerlukan kandungan oksigen yang mencukupi melalui aliran air ke kolam. Pakan yang diberikan dapat beragam mulai dari pakan buatan, sisa-sisa sayuran, ikan yang lebih kecil bahkan sampai biji kapuk. Kemudahan-kemudahan tersebut telah mendorong para pengusaha ikan (baca: tengkulak atau bakul) memacu produksi ikan ini yang menyebabkan perkembangan budidayanya sedemikian cepat dan berkembang di banyak tempat bahkan cenderung tidak terkendali.
Beragam pakan yang dapat dimanfaatkan ikan ini nampaknya didukung oleh sifat biologis ikan itu sendiri, diantaranya memiliki gigi yang relatif tajam. Dengan kondisi seperti itu, secara alami, ikan ini cenderung bersifat predator terhadap ikan lain. Sifat tersebut diyakini dapat merusak kondisi ekologis lingkungan dimana ikan ini masuk sebagai ikan baru. Peluang tersebut diperbesar oleh kemungkinan ikan ini dapat berkembang, baik somatik maupun reproduksi, di perairan Indonesia karena adanya kemiripan dengan habitat aslinya di Amazon, yaitu berada di garis wilayah trofis. Bukti perkembangan somatik sudah nampak dengan ditemukannya ikan ukuran relatif besar di sungai/waduk sedangkan perkembangan reproduksi sampai pemijahan secara alami di perairan bebas belum dapat dibuktikan. Namun demikian, bukti perkembangan somatik kemudian juga dikaitkan dengan adanya kerusakan wadah budidaya yang diakibatkan ikan ini, diantaranya jebolnya keramba jaring apung di waduk. Berdasar kekhawatiran atas kondisi tersebut, kemudian memunculkan berbagai rekomendasi/pendapat dari para penyelamat lingkungan (conservationist) untuk melarang Budidaya Ikan Arwana ini di Indonesia.
Tentu, perlu upaya bijak untuk dapat memanfaatkan kelebihan ikan ini sebagai sumber pendapatan bagi para pembudidaya ikan dengan tetap menjaga kelestarian sumberdaya ikan asli dan habitat perairan kita. Produksi benih hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan para segmen pembesaran sehingga tidak ada lagi benih yang dibiarkan hidup di kolam, yang akhirnya lepas ke perairan umum tanpa kendali. Proses pendederan di kolam juga perlu diperhatikan agar tidak ada lagi benih ikan ini yang tercampur ke ikan lain, misalnya nila atau mas, yang kemudian ikut terbawa ke keramba jaring apung dan dapat merusak jaring dari dalam. Perkembangan kemampuan reproduksi secara alami di perairan bebas juga perlu diteliti secara akurat untuk memastikan kemungkinan tingkat perkembangan ikan ini di perairan Indonesia, sejalan juga dengan penelitian terhadap kemampuan ikan ini untuk merusak keramba jaring apung dari luar. Lebih lanjut, perlu juga diteliti kemungkinan ikan ini dapat mendesak ikan lain pada suatu relung yang sama, seperti yang diyakini telah terjadi pada kasus lele dumbo yang mendesak relung lele lokal. Upaya-upaya itulah yang seharusnya dapat dijawab oleh pembudidaya ikan (aquaculturist).