Minggu, 23 September 2012

Memaksimalkan Kotoran Hewan Sebagai Pupuk Organik

 
Memaksimalkan Kotoran Hewan Sebagai Pupuk Organik
Sapi potong merupakan salah satu budidaya peterernakan yang secara nasional telah ditetapkan sebagai komoditas unggulan. Hal ini disebabkan karena dalam pemenuhan daging, sapi menjadi sumber yang paling dapat diandalkan, konsumennya luas, dan hasil olahannya beragam. Sehingga segmen pasarnya paling banyak. Disamping keuntungan tersebut diatas, keuntungan lain yang diperoleh adalah hasil sampingan berupa kotoran yang dengan pemberian teknologi yang sederhana dapat menghasilkan pupuk organik yang tinggi mutunya. 

Dalam pertanian modern saat ini, penggunaan pupuk kimia mulai dikurangi bahkan sebisa mungkin dihilangkan diganti pupuk organik. Karena pupuk kimia cenderung merusak ekosistem dan menyebabkan rusaknya struktur tanah. 

APA ITU PUPUK ORGANIK ? 
Pupuk organik adalah pupuk dengan bahan dasar yang diambil dari alam dengan jumlah dan jenis unsur hara yang terkandung secara alami. Secara garis besar pupuk organik terdiri dari : pupuk kandang (kotoran ternak), kompos, pupuk hijau (tanaman dan produknya) dan pupuk mikroba (pupuk jenis ini masih belum bisa digunakan petani di Indonesia, merupakan inokulan strain mikroba tertentu yang bermanfaat untuk tanaman dan memperbaiki sifat fisik tanah).

MANFAAT PUPUK ORGANIK 
Beberapa manfaat pupuk organik : 
ä    Kesuburan tanah bertambah. Adanya penambahan unsur hara, humus, dan bahan organik kedalam tanah menimbulkan efek residual, yaitu berpengaruh dalam jangka panjang. 
ä    Sifat fisik dan kimia tanah diperbaiki. Pemberian pupuk organik menyebabkan terjadinya perbaikan struktur tanah. Akibatnya sifat fisik dan kimia tanah ikut diperbaiki.
ä    Sifat biologi tanah dapat diperbaiki dan mekanisme jasad renik yang ada menjadi hidup. Pendapat beberapa ahli menyebutkan bahwa pemberian pupuk organik akan meningkatkan populasi musuh alami mikroba tanah sehingga menekan aktivitas saprofitik dari pathogen tanaman. 
ä    Keamanan penggunaannya dapat dijamin. Pupuk organik tidak akan merugikan kesehatan ataupunmencemari lingkungan.

KEKURANGAN PUPUK ORGANIK 
Disamping kelebihannya diatas, pupuk organic memiliki beberapa kekurangan : 
1.    Pupuk Organic, terutama pupuk kandang masih sering mengandung biji tanaman / rumput pengganggu. 
2.     Pupuk organic sering menjadi pembawa hama penyakit.
3.     Kandungan unsur hara sulit diramalkan (diukur).
4.     Kandungan unsur hara relative lebih rendah dibanding pupuk anorganik (pupuk buatan pabrik).

5.    Respon tanaman terhadap pupuk lebih lambat dibandingkan pupuk anorganik.
Untuk menutupi kelemahan pupuk organik diatas, dapat diminimalkan dengan cara : 
a.     Digunakan metode sterilisasi, baik secara sederhana maupun teknologi tinggi. 
b.     Dikombinasikan dengan pupuk anorganik untuk meningkatkan nilai unsur haranya. 
c.     Dilakukan pengonsetratan agar mengurangi biaya angku
dan gudang. 

Pemanfaatan Kotoran Ternak
Menjadi Pupuk Organik 

I. BOKASHI PUPUK KANDANG 

Bahan : 
Kotoran sapi / ayam yang sudah kering 300 Kg 
å    Dedak 10 Kg
å    Sekam/serbuk gergaji 200 Kg 
å    Gula 10 sendok makan 
å    EM 4 20 Sendok makan 
å    Air secukupnya. 
Cara Pembuatannya : 
V    Larutkan EM 4 dan gula kedalam air.
V    Kotoran ternak, sekam dan dedak dicampur secara merata. 

a    Serbuk Gergaji     100     Kg 
a    Abu         100     Kg 
a    Kapur Pertanian       20     Kg

Cara Membuat : 
l    Campur semua bahan kecuali stardec.
l    Buat hamparan adonan pertama kemudian taburi stardec, selanjutnya buat lapisan kedua dan diatasnya ditaburi stardec, begitu seterusnya sampai bahan habis.
l    Proses pembuatan harus ditempat yang terlindung dari sinar matahari langsung dan juga tidak terkena hujan.


l    Setiap 7 hari dilakukan pembalikan / pengadukan.
l    Pembalikan dilakukan 3 kali dan diperhatikan kadar airnya. Jika terlalu kering diberi air lagi.
l    Setelah 21hari (3 kali pengadukan) kompos sudah jadi dengan warna coklat kehitaman. 


V    Siramkan larutan Em4 kedalam adonan secara merata sampai kandungan air adonan mencapai 30 %. Adonan digundukan diatas ubin yang kering dengan ketinggian 15 - 30 cm, kemudian ditutup dengan karung goni, selama 3 - 4 hari.


V    Pertahankan suhu gundukan 40 - 50 ºC. Jika suhu lebih  50 ºC, bukalah karung penutup dan gundukan adonan dibalik - balik, kemudian ditutup lagi dengan karung goni. Setelah 4 hari, bokashi telah selesai terfermentasi dan siap digunakan sebagai pupuk organik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar